Halaman

Rabu, 13 Agustus 2014

Mata

akankah kemudian tubuh yang dipinjamkan ini bergerak tanpa arah?
yang menuntun saat cahaya menyelip dan terjemahkan olehnya.
tak hanya menghiaskan, juga menanamkan cermin yang menjadi pancaran isi ruh.
tak sepenuhnya terpandangi, sebagiannya adalah yang tersirat dalam jasad.
pasangannya menanadai tanggungjawab akan kejernihan bayang dunia.
jernihnya akan memendam suci untuk ruh, sebgai bekal kekal setelah ini.

tak jarang pantulan cahaya yang menyilaukan menjadi peluh dalam mengarti kata lihat.
bukannya mengeluh, tetapi banyak hal untuk bertaruh pada pandangan.
yang menjadi bukti hitam putihnya pengelihatan,
sebagai putusan yang mengadili kita kelak.

Si Peminjam Mata


Tidak ada komentar:

Posting Komentar