Halaman

Kamis, 21 Maret 2013

langit

aku pernah merasa sangat takut untuk menatap.
aku pernah merasa sangat damai saat berpaling.
pandangan ini seakan mengajakku untuk membagi seluruh ingatanku akan cahaya itu.
yang tak membiarkanku untuk mengedipkan mata saat berada.

langit....
di panas menjelma, ku tunggu dingin itu yang ku harap membias di ingatanku yang lain.
di gelap menyapa, ku tunggu cahaya itu yang ku harap menerang di sisiku yang lain.
apa yang tersimpan? apa yang tertahan? dan apa yang tersembunyikan?
mengagumkan, membuatku seakan berada dalam kenyamanan yang teraman.
saat menatapnya, saat menyapanya, saat menerkanya, dan bahkan saat takut akannya.

pernahkan kalian membiru saat hijau? atau, menghangat saat dingin?
tak semua yang ternikamat itu menjadi sebuah kenikmatan. adakalanya, hal-hal yang gelap itu menerangkan.
langit.... buat ku tak pernah sungkan untuk mengagum. di bawahmu aku bergumam, ku ajak diriku terjaga dari sebuah mimpi.
ku bawa diriku terbuai akan imajinasi. serapah di kakimu, sambil menatap wajah luas akan cita-cita.
ku genederangkan hati dan mimpi untuk menyatu. yang 'kan membawamu kembali akan jatidirimu nanti.

langit.... di mana aku?
aku kecil tak mungil. ditumpahkan rasa takut akan keluasan. diserapkan kebingungan akan ketiadaan.
terus menatap, hingga naluri yang mendamaikan kembali. saat ujung damai tak terlihat, hanya singkirkan kabut yang menutup pandangan.

langit.... aku memandangmu.
kemilau bintang yang mengindahkanmu. dan angan itu yang menginspirasiku...